Pengertian Khusyuk Dalam Shalat

Apa itu Khusuk?

Banyak kaum muslimin yang keliru dalam memahami pengertian khusyuk ketika shalat. Ada diantara meraka memahami bahwa khusyuk itu kosongnya pikiran ketika shalat, ada juga berpendapat bahwa khusyuk itu membayangkan kalimat-kalimat Allah dan Muhammad, SAW mengitarinya., serta kekeliruan-kekeliruan lainnya dalam memahami khusyuk yang benar menjadi hal yang sangat penting bagi kaum muslimin.
Secara bahasa khusuk artinya tunduk, merndah, dan tenang. Sedangkan secara istilah, khusuk dalam shalat pengertiannya menghadirkan hati di dalam shalat, menghadap Allah dengan penuh kecintaan kepada-Nya, takut akan adzab-Nya, dan berharap akan balasan dari-Nya. Khusuk juga bermakna menjaga setiap anggota badan agar tetap tenang, memfokuskan pikiran kepada Allah.1
Sebagaimana yang diterangkan oleh AL-Qurthubi:
"Keadaan di dalam jiwa yang nampak pada anggota badan dalam bentuk ketenangan dan kerendahan."
Dan Khatadah berkata:
"Khusyuk itu letaknya di hati, takut (kepada Allah) serta menundukkan pandangan ketika shalat."2
Hasan Al-Bashri mengartikan, "Khusyuk itu tepatnya di hati, menundukkan pandangan dan merendahkan diri di hadapan Allah(Shalat)."3
Imam Rajab Al-Hambali berkata:
"Asal khusyuk adalah kelembutan, ketenangan, ketundukan, dan merendahkan diri."
Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyah menuturkan bahwa para ulama sepakat khusyuk itu tempatnya di hati dan buahnya ditunjukkan dengan tenangnya anggota badan.4
Sedangkan Buya Hamka5 memahami khusyuk ialah hati yang patuh dengan sikap badan yang tunduk.6
Khusyuk sesungguhnya adalah khusyuk hati. Karena hati adalah rajanya seluruh anggota tubuh. Jika khusyuk hati akan khusyuk pula seluruh anggota tubuh. ketika Sa'id bin Musayyib7 melihat seseorang lelaki banyak bergerak di dalam shalatnya, beliau berkata, "Jika hatinya khusyuk maka akan khusyuk pula anggota tubuhnya."8
Tanda khusyuk pada badan adalah tangan kanan yang menggenggam tangan kiri, pandangan mata yang mengarah ketempat sujud, tidak mengangkat pandangan ke langit, tidak boleh ke kanan dan ke kiri, tidak banyak bergerak, tidak sibuk dengan bajum dan tidak bermain-main dengan jari-jemarinya.9
Merangkum dari sekian banyak pendapat tentang pengertian khusyuk, maka khusyuk itu menghadirkan pikiran, memikirkan apa-apa yang dibaca (berupa bacaan Al-Qur'an maupun bacaan dzikir, takbir, dan tasbih), dan menghindari gerakan yang tidak perlu dilakukan. orang yang tidak khusyuk yang  shalat hanya bdannya, sedangkan pikirannya melayang entah kemana.
___________________
1. Al-khusû' fi As-Salâh, Abdurahman Al-Jibrin. Hal.9-10 dan Aisâr At-Tafâsir, Abu Bakar Jabir Al-Jazari:1/32
2. Al-Jâmi' lî Ahkâm Al-Qur'an: 2/70
3. Ad-Dâr Al-Mantsûr fî Tafsîr bi Al-Ma'tsûr, imam Suyuti: 10/559
4. Madârij As-Sâlikîn: 1/521
5. Buya adalah gelar kehormatan dari masyarakat Sumatra Barat (Minangkabau), sedangkan Hamka singkatan dari haji Abdul Malik Karim Amrullah. Gelar guru besar disematkan kepada beliau oleh Universitas Moestopo Jakarta, Sedangkan Gelar Doktor kehormatan dianugrahkan oleh Universitas Al-Ahzar dan Universitas Malaysia. Beliau juga didaulat sebagai Pahlawan Nasional Indonesia.
6. Tafsîr Al-Ahzar: 6/166
7. Sa'id bin Musayyid adalah salah seorang dari tujuh imam tabiin, hidup pada masa Umar, Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, dan sahabat besar lainnya, Beliau juga berguru kepada para shabat senior.
8. Ibid hal. 11
9. Al-Khusyâu'.Hal.14

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »